Start: | Dec 25, '08 5:00p |
End: | Dec 27, '08 7:00p |
Location: | Pangandaran |
Rating: | ★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Literature & Fiction |
Author: | Andrea Hirata |
Setelah cukup lama menanti kemunculan novel yang merupakan tetralogi Laskar Pelangi yang terakhir ini, akhirnya bulan Desember 2008 ini, telah di launching novel Maryamah Karpov karya Andrea Hirata, setelah penundaan kemunculan novel ini menanti film Laskar Pelangi di tayangkan. Saya memiliki seluruh buku tetraloginya, saya juga telah melihat filmnya. Filmnya bagi saya memang tidak sebegitu menarik seperti yang digemborkan, tidak seperti bayangan imajinasi saya saat membaca novelnya. Namun hal itu memang dapat dimaklumi karena persepsi setiap pembaca berbeda dalam memahami sebuah buku. Tapi film ini sudah cukup bagus jika dibandingkan dengan film-film Indonesia lain yang beredar saat ini.
Bagi saya, novel terakhir Andrea Hirata ini kurang gregetnya. Diantara tetraloginya, saya paling menyukai Edensor, seri ketiganya. Dan jika saya urutkan berdasarkan tingkat kesukaan saya, jadinya akan seperti ini : Edensor, Laskar Pelangi, Maryamah Karpov dan Sang Pemimpi.
Isi cerita dalam Maryamah Karpov tidak menggambarkan keseluruhan isinya. Nama Maryamah Karpov hanya muncul sedikit dalam bukunya.
Maryamah Karpov merupakan tetralogi terakhir Laskar Pelangi dan juga (katanya) merupakan karya terakhir dari Andrea Hirata. Menurut kabar angin yang beredar, Andrea berniat mengundurkan diri dari dunia kepenulisan, suatu keputusan yang disayangkan banyak pihak. Kabarnya Andrea mengundurkan diri dari kepenulisan karena beliaunya hendak menyepi dari hiruk pikuk selebritas. Andrea merasa kurang siap atas ketenaran yang secara tiba-tiba hinggap dalam hidupnya. Andrea yang semula berasal dari keluarga yang biasa saja, Andrea yang memiliki kehidupan yang biasa saja tiba-tiba harus berhadapan dengan ketenaran yang menerpanya. Dan imbas dari ketenaran itu, Andrea juga sempat dilanda gosip. Kehidupan adem ayem yang biasanya menemaninya berubah menjadi kehidupan hectic dimana tak ada lagi tempat untuk ruang privasinya.
Kisah dalam Maryamah Karpov merupakan kisah hidup Andrea pasca menyelesaikan studi masternya di Perancis. Andrea kembali tinggal di kampung halamannya di Belitong. Cerita terus berlanjut mengenai lika-liku kehidupannya di Belitong termasuk juga pencariannya terhadap A Ling. Demi A ling, Ikal, nama kecil Andrea, kembali rela menemui Tuk Bayan Tula ditemani Mahar dan 3 orang lainnya. Pencariannya kali ini menggunakan perahu yang dibuat sendiri oleh Ikal dibantu tentu saja oleh sang jenius, Lintang. Perahu yang diberi nama Mimpi-mimpi Lintang tersebut dibuat dengan sepenuh hati oleh Ikal dengan tangannya sendiri walau harus dianggap remeh oleh orang sekampungnya, bahkan dijadikan taruhan.
Dalam novel ini, Andrea banyak bercerita tentang kebiasaan orang-orang Belitong yang terdiri dari berbagai macam suku yang memiliki kebiasaan yang aneh dan berbeda-beda.
Jika di novel sebelumnya, alur berjalan begitu cepat, di novel terakhir ini, alur cerita berjalan agak lambat. Andrea banyak memberikan deskripsi tentang banyak hal: orang, tempat, keadaan sehingga menjadikan alurnya terasa melambat. Namun masih dengan gaya seorang Hirata, ceritanya juga dibumbui dengan gaya yang lucu.
Tapi saya tidak begitu suka ending dari novel kali ini. Endingnya dibuat menggantung dan tidak jelas membuat pembaca menjadi penasaran. Hal ini menjadikannya tidak menarik, seolah penantian selama 3 buku sebelumnya menjadi sia-sia. Ending yang tidak bahagia justru disaat-saat seharusnya ending itu seharusnya menjadi bahagia. Mengecewakan. Penasaran. Sebel. Sedih. Begitulah kira-kira perasaan saya setelah menyelesaikan lembar terakhir dari novel Maryamah Karpov ini. Seakan-akan saya masih mengharapkan ada lembar lain lagi setelah lembar terakhirnya, ada kata-kata dan kalimat-kalimat lain yang menutup tetralogi itu, ada kisah lain yang mengakhiri kisah Ikal itu, ada ending lain yang bisa jauh lebih baik dari tetralogi Laskar Pelangi yang pamungkas ini.
Beginikah akhir dari seluruh perjuangan, penjelajahan, pencarian atas cinta dan mimpi-mimpi?
wp@16122008
Akhirnya setelah hampir 1 tahun berjibaku dengan segala aktivitas di FLP Bekasi, Ahad,
Kurang lebih satu tahun lalu, saya kenal di dunia maya dengan Mba Wiwiek. Kenal dari seorang kenalan di dunia maya juga. Mba Wiek yang menjabat sebagai Ketua FLP Bekasi setelah berbasa-basi sebentar denganku kemudian dengan sigapnya segera menodongku untuk mengikuti kegiatan Inagurasi FLP Bekasi angkatan IV. Kalo dulu seeh saya membayangkan bahwa Inagurasi itu adalah acara full hiburan, musik dan semacamnya karena itulah yang terlekat di benak saya tentang Inagurasi. Waktu masih kuliah dulu, baik jurusan, fakultas maupun universitas di kampusku kalo mengadakan inagurasi ya pasti acara hiburan full musik. Nah kukira inagurasi FLP Bekasi adalah kegiatan macam itu ternyata bukan. Inagurasi FLP Bekasi hanya semacam pengukuhan status anggota baru FLP Bekasi.
Inagurasi angkatan IV tahun lalu semula akan diadakan di TMII, ternyata pada detik-detik terakhir, tujuannya di alihkan jadi ke taman bunga Mekarsari. Ya anyway, tetep aza pengen ikut. Kalo saya boleh membandingkan antara Inagurasi IV dan V adalah sebagai berikut (kayak bikin makalah aza bahasanya???) :
Dari segi biaya, Inagurasi angkatan IV lebih murah dari angkatan V. Angkatan IV Cuma 35 ribu, sedangkan angkatan V, 75 ribu! Mahal bo’! Cuma selisih satu tahun tapi peningkatan biayanya koq sampe lebih dari 100% yaa?!
Trus tujuannya juga, saya rasa lebih bagus saat inagurasi IV. Taman Bunga Mekarsari, cantik, indah. Sedangkan inagurasi V di Situ Gintung, Ciputat menurut saya biasa saja. Bayangkan, biaya rekreasi dalam
Masalah waktu, waah tetep aza ngaret. Pas Inagurasi IV, peserta diminta hadir maksimal jam 8 pagi, kalo telat ditinggal, gitu ancamannya. Berhubung waktu itu saya peserta baru, saya datang on time, jam 7.30 dah nangkring di Masjid Muhajirin eeeh sampai sana tak satu pun batang hidung dari panitia yang tampak. Akhirnya kita baru beranjak dari Muhajirin sekitar jam 9-10an. Pas Inagurasi V juga begitu. Mba Wiek tetap dengan ancamannya, “kumpul di Muhajirin jam 7.30 teng, yang telat ditinggal!”. Tapi berhubung sudah pengalaman dengan inagurasi sebelumnya, saya tak ambil pusing dengan ancaman Mba Wiek kali ini. Karena saya yakin pasti akan tetep ngaret juga. Akhirnya disuruh kumpul jam 7.30 di Muhajirin, saya justru baru berangkat dari rumah jam 7.30, he..he..Dan itupun setelah sampai Muhajirin sekitar jam 8, mba Wiek belum tampak. Akhirnya bus pun baru melaju sekitar jam 9.30an.
Pesertanya juga lebih banyak saat inagurasi IV. Kayak saya yang belum jadi anggotapun ikut beserta rombongan yang berhasil saya rekrut (doorprize buat saya mana neeh?)
Acaranya juga lebih bervariasi inagurasi IV dibandingkan inagurasi V. Di Inagurasi IV, ada pengenalan tentang FLP, sejarahnya, pengurusnya, juga perkenalan antar anggota. Selain itu ada juga acara pelatihan motivasi, kompetisi yel-yel, naik kereta keliling Mekar sari, acara bebas dll. Kalo di Inagurasi V, acara banyak terkuras untuk materi oleh Arul Khan alias Kang Arul. Well, yang ini lumayan bagus juga seeh. Sebenernya Arul Khan dah mau diboyong saat Inagurasi IV namun entah karena sebab apa, beliaunya batal hadir. Akhirnya baru sempet dihadirkan saat Inagurasi V (mo ketemu kang Arul aza mesti nunggu 1 tahun euy!). Kang Arul kasih materi cukup bagus tentang dunia kepenulisan. Beliau mengatakan bahwa jika kita ingin menulis jadilah penulis yang bisa menulis apa saja. Kita jangan hanya mengandalkan untuk jadi penulis buku, padahal ada banyak profesi lain yang berhubungan dengan dunia kepenulisan. Kita bisa jadi penulis kolom, opini, puisi, script writer, copy writer dll. Kata kang Arul, kalo menulis buku, kita harus buat naskah yang lumayan panjang dan banyak, yang membutuhkan waktu cukup lama. Kemudian harus memasukkan ke penerbit yang itupun butuh waktu lama untuk konfirmasi diterima atau tidak naskahnya dan itupun belum tentu naskah kita bisa langsung diterima di satu penerbit. Klo tidak diterima di satu penerbit, kirim lagi ke penerbit lain. Semuanya itu membutuhkan energi yang cukup besar, waktu yang tidak sebentar dan kesabaran yang luar biasa. Padahal selain menjadi penulis buku, kita bisa jadi penulis lainnya. Ada banyak kesempatan di koran lokal maupun nasional untuk tulisan-tulisan pendek. Bisa menulis opini di kompas atau republika, puisi atau kolom atau rubrik lain di media-media cetak. Ada banyak rubrik yang terbuka yang bisa ditulis oleh orang umum. Peminatnya tidak begitu banyak, keputusan diterima atau tidaknya juga tidak begitu lama, energi yang dibutuhkan untuk menulis tulisan pendek itupun tidak begitu besar dan hasilnya pun lumayan jika kita konsisten untuk sering menulis dan mengisi rubrik di surat kabar. Pokoknya banyak hal yang bisa ditarik dari hasil diskusi dengan kang Arul. Kang Arul juga menyediakan beberapa souvenir berupa buku yang ditulis beliau dan juga software tentang kepenulisan bagi yang bertanya. Dan kebetulan saya kebagian salah satu bukunya kang Arul, Serial Gang Buntu 13, Hati yang Terluka.
Di Inagurasi V, setelah materi oleh kang Arul, kemudian diisi oleh ajang curhat anggota FLP. Setelah pada pertemuan sebelumnya, kita disebar kuisioner tentang FLP Bekasi, saat inagurasi itupun kita boleh curhat securhat-curhatnya mengenai FLP Bekasi. Intinya seeh kita Cuma pengen mba Wiwiek tetep jadi ketua FLP Bekasi, he..he..
Curhat tentang FLP Bekasi, pengurusnya, kegiatannya dan semua tentang FLP Bekasi. Setelah curhat mba Wiek langsung nodong anggota madya untuk mau jadi bakal calon ketua FLP Bekasi periode selanjutnya. Tapi ya intinya kita Cuma pengen mba Wiwiek tetep jadi ketua FLP Bekasi, abis dah kadung cinta seeh, he..he..
Walopun mba Wiek mengakui ada banyak kekurangan dalam kepengurusannya namun masih akan terus memperbaiki untuk kedepannya. Jadi, intinya kita Cuma pengen mba Wiwiek tetep jadi ketua FLP Bekasi, halaaah....
Sejak ikut inagurasi IV tahun lalu itu telah banyak kegiatan yang saya ikuti. Pelatihan rutin, bedah buku, rujak party, World Book Day, Lokakarya Puisi Dwi Bulanan (merasakan 2 kali puisiku di bedah), acara di FLP Bandung, buka puasa bersama, halal bi halal, Bekasi Berpuisi, bedah cerpen (cerpenku dibedah), Silahturahmi Nasional FLP, Pesta Blogger 2008 sampai ketemu lagi dengan Inagurasi V. Banyak pengalaman, pengetahuan dan teman yang telah saya dapatkan dengan bergabung dengan FLP Bekasi. Menjadi bagian dari FLP Bekasi merupakan suatu hal yang mencerahkan.
Semoga kedepannya FLP Bekasi bisa menjadi lebih baik lagi.
Mari kita dukung mba Wiwiek untuk tetep jadi ketua FLP Bekasi
wp@09122008
Start: | Dec 2, '08 12:00a |
End: | Dec 2, '08 11:00p |
Location: | Jakarte |
Beberapa waktu lalu dapat undangan dari seorang teman, fitta namanya, kawan satu organisasi FLP Bekasi. Undangan untuk menghadiri Pesta Blogger 2008. Sebenarnya dah baca sebelumnya dimilis tentang pesta blogger ini. Ternyata fitta dapat undangan gratis untuk 5 orang dan saya salah satunya yang diajak fitta untuk ikut acara itu GRATIS! Cihuuuy! (^_^)
Dah daftar online en juga konfirmasi ulang. Seru neeh ketemu ma orang-orang dunia maya. Acara Pesta Blogger 2008 diadakan di Auditorium BPPT lt. 3, Jl. MH. Thamrin no. 8 dari jam 09.00-17.30 WIB. Pas hari H, janjian ma fitta dkk. Ternyata “gank” kita yang jadi ikut me, fitta, mba nadiah, mba vira en mba rina. Semuanya cewek-cewek cantik en jilbaber. Tapi ada satu kesalahan fatal yang saya lakukan : saya gak bawa laptop en kamera! (hah?!). Klo laptop seeh emang saya belum punya , tapi klo kamera, waah ini neeh yang bikin nyesel abis. Gile, acara segede ini bisa-bisanya aye lupa bawa kamera, duuuh. Padahal dah inget dari malam sebelumnya klo saya harus bawa kamera besok pagi eeeh pas paginya malah kelupaan. Duh sumpah nyesel banget dech. Padahal Pesta blogger 2008 ini dihadiri oleh 1000 blogger dari seluruh Indonesia, ada tamu blogger asing juga dari luar negeri.
Saya sudah sampai di depan BPPT jam 9 kurang, masih menunggu rombongan fitta dkk. Jam 9.30 kurang rombongan akhirnya datang juga. Kamipun bersama-sama memasuki gedung BPPT. Sudah ramai manusia disana rupanya. Diantara kami berlima, Cuma mba nadiah yang bawa laptop en handycam
Dari pintu masuk, kami pun langsung daftar ulang di meja resepsionis. Baru datang kami pun di berikan goody bag beserta isinya. Isinya banyak euy.
Tapi anehnya isinya beda2. Dari kita berlima aza, ada yang dapet kaosnya 2 ada yang Cuma 1.
Sampai di depan Auditorium BPPT, di lobbynya itu dah banyak stand-stand sponsor. Rame banget dech pokoke.
Acara yang semula dijadwalkan mulai jam 10, agak molor sedikit dan baru mulai sekitar jam 10.40 WIB. Pesta blogger ini di-host-i (ada gak ya kata ini?) oleh Panji dan Johanna. Acara dimulai dengan Sambutan dari chairman of Pesta Blogger 2008, Mas Wicaksono alias ndoro kakung (http://ndorokakung.com/).
Kemudian sambutan dari Menbudpar yang diwakili oleh wakilnya. Lalu sambutan dari Menkominfo yang juga diwakili karena beliaunya berhalangan hadir. Terakhir sambutan oleh Menristek Bpk. Kusmayanto Kusman. Untuk yang terakhir ini Menristek berkesempatan untuk memberikan sambutan secara langsung.
Pesta Blogger 2008 ini merupakan pesta blogger kedua. Pesta blogger pertama diadakan setahun lalu, pada 2007. Tahun lalu pesta blogger dihadiri kurang lebih 500 blogger dan didukung oleh 1 kementrian saja yaitu Menristek. Untuk Pesta Blogger kedua tahun 2008 ini menjaring 2x lipat blogger karena dihadiri 1000 blogger dari seluruh Indonesia. Didukung oleh 3 kementrian, Menristek, Menkominfo dan Menbudpar. Dan tentu saja mendapat dukungan lebih banyak sponsor : USA Embassy, Telkom, Telkomsel, Telkom Speedy, My Pulau, Microsoft, Oxfam, Toyota, Kompas.com, Nokia, Canon, BCA dll. Didukung oleh media partners yang juga tak kalah banyaknya.
Kemudian acara dilanjutkan Diskusi mengenai blogging for society. Di moderatori oleh Enda Nasution. Enda Nasution merupakan bapak blogger Indonesia (http://enda.goblogmedia.com/). Para panelis terdiri dari pembicara dari Oxfam, Sofwan Manaf, blogging Pesantren Leaders dari Pesantren Darunnajah, Amril Gobel dari AnggingMammiri.org dan Yudhis Sudarsono dari Tunascendekia dan dari Telkom.
Setelah diskusi kemudian memperkenalkan komunitas-komunitas blogger di seluruh Indonesia yang sudah hadir dengan slide.
Ada :
acehblogger.com => Aceh
angingmammiri.org => Makassar
baliblogger.org => Bali
Bandungblog village => Bandung
Batamdigitalisland.com/batamblogger.com => Batam
Blogfam.com
Bloggaul.com
Borneoblogger.com => Kalimantan
Cahandong.org => Yogya
FLP Bekasi
Komunitas bunderan HI
Loenpia.net => Semarang
Tugupahlawan.com => Surabaya
Dari para komunitas itu, FLP Bekasi yang paling tidak cenderung ke blogger community. Duh jadi pengen buat Bekasi Blogger Community dech .
Kemudian ada pengumuman pemenang The Most Promising Blogger Community in 2008 yang dimenangkan oleh baliblogger, blogger dari
Lalu ada penghargaan “Blogging for Society Award 2008” yang dimenangkan oleh cahandong, komunitas blogger dari Yogya. Hadiahnya lumayan berlimpah untuk pemenang award. Ada uang 10 juta, social trip ke Kupang untuk 2 orang dan 1 pc komputer HP (Hewlet Packard). Keren!
Tapi jadi sedikit curiga tentang pemenang 2 penghargaan ini. Masalahnya sebelum acara Pesta Blogger di Jakarta, 5 blogger asing mengadakan trip ke Bali dan Yogya, disponsori oleh Depbudpar, selama di kedua tempat itu, blogger asing itu di jamu, disambut dan dilayani oleh komunitas blogger disana. Nah bisa diliat khan?mereka trip ke Bali dan Yogya, lalu pemenang award juga dari Bali dan Yogya. See??!! Jadi terkesan penjurian awardnya gak fair. Semoga untuk ke depan, penjurian pemberian awardnya bisa lebih adil.
Kemudian acara dilanjutkan dengan Sesi bersama foreign blogger. Blogger asing yang datang :
Mark Tafoya dari USA, merupakan chef & Executive Producer di culinary media network USA
Anthony Bianco dari Australia (www.nickbowditchtravel.com / www.geckogo.com )
Jeff Ooi dari Malaysia, merupakan salah satu anggota dewan Malaysia
Mike Aquino dari Filipina (www.goseasia.about.com ), about.com is a part of The New York Times Company
Mr. Brown dari Singapura
Sayang disesi ini tidak disediakan waktu tanya jawab, berhubung diskusi berlangsung in English, mungkin refot kali yee klo peserta disuruh nanya in English dan mungkin karena waktunya emang dah mepet buat lunch .
Lalu istirahat dengan lunch dan shalat. Lunchnya pakai nasi kotak. Kebetulan masjidnya juga reachable. Pemilihan tempatnya okay juga seeh.
Mark yang seorang chef, saat ditanya gimana lunchnya?dan jika di rangking 1-10, dia mau kasih angka berapa?eh, dengan diplomatis Mark menjawab ”The Lunch was good”, he..he..iyalah daripada di keroyok ma panitia hayoo?!
Selama istirahat, kita juga bisa keliling-keliling di sekitar auditorium karena ada banyak stand-stand milik para sponsor dan media partners. Banyak dari mereka juga yang menyediakan banyak souvenir free ataupun ngisi kuisioner dulu baru dapet souvenir.
Acara kembali dimulai pada pukul 14.00 WIB. Acaranya ada breakout session, yaitu diskusi kecil yang dilaksanakan secara bersamaan waktunya (paralel).
Ada 7 tema dalam breakout session (based on susunan acara dari panitia) :
- Melindungi hak cipta seorang blogger difasilitasi oleh Ari Juliano dan Ahmad Zakaria
- Menjadi photoblogger handal difasilitasi oleh Imam Brotoseno, Jerry Aurum dan Angelie dari Canon
- Nge-Blog untuk yang baru mulai difasilitasi oleh Muhammad Zamroni (matriphe) dan Anandita Puspitasari (nonadita)
- Blog : Alat marketing dan penghasilan tambahan oleh Nukman Luthfie
- Kebebasan ngeblog di dunia maya : batasan dan etika oleh Budi Putra dan Pepih Nugraha / Edi Taslim from KCM
- Blog dan turisme, sebuah perpaduan masa depan oleh Nila Tanzil (www.nilatanzil.blogspot.com ), Trinity (www.naked-traveler.blogspot.com ), Anthony Bianco, Mark Tafoya dan Mike Aquino
- Melihat dunia sosial politik dari blogosphere oleh Martin Manurung dan Jeff Ooi
- Mari jadi blogger yang kreatif oleh Yoris Sebastian dan Raditya Dika
Dalam sesi breakout ini, FLPer bekasi dipisah-pisah biar semua bisa tukeran informasi. Kebetulan saya masuk ke breakout session tentang Blog dan Turisme. Awal-awalnya, setelah para fasilitator menyampaikan materinya yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dalam sesi tanya jawab ini banyak peserta yang mengkomplain pemerintah dalam hal ini Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Mulai dari kurangnya ketersediaan materi buat turis seperti peta, informasi spot-spot wisata di
Namun akhirnya, Trinity mulai membelokkan diskusi bahwa kita tidak bisa begitu saja menyalahkan pemerintah dan kalau kita membahas masalah itu terus, maka permasalahan tidak akan menemui jalan keluar. Padahal di diskusi dalam breakout session ini adalah untuk mencari solusi mengenai blogger dan turisme. Akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa blogger dapat pula turut membantu pemerintah untuk mempromosikan pariwisata Indonesia dengan membuat jurnal, catatan perjalanan ataupun travel blog. Saran dari para blogger asing juga untuk blogger Indonesia agar dalam tulisan kita di blog, kita dapat memberikan informasi detil bagaimana mencapai suatu tempat, bagaimana transportasinya, negosiasi akomodasi, serta tips-tips melakukan perjalanan di suatu tempat. Tapi jangan buat para wisatawan asing menjadi takut dan khawatir untuk datang ke Indonesia.
Para fasilitator juga memberikan tips bagaimana membuat tulisan travel blog, yaitu tulislah berdasarkan sudut pandang kita sendiri, masukkan sense of panca indera (liat, dengar, cium, rasa) ke dalam tulisan sehingga pembaca dapat turut merasakan apa yang penulis rasakan dan buat sesuatu yang berbeda.
Pemerintah, dalam hal ini Depbudpar, juga mengadakan kompetisi blog wisata. Kriterianya : artikel dalam bahasa Indonesia, artikel dalam bahasa Inggris dan photoblog. Masing-masingnya, yang dipilih adalah yang dapat membuat wisatawan datang ke Indonesia. Lalu link-kan alamat blognya ke www.indonesia.travel
Setelah breakout session selesai, ada coffee break lalu dilanjutkan dengan pengumuman Bloggership yang disampaikan oleh Ibu Shinta dari Microsoft Indonesia. Bloggership adalah beasiswa bagi para blogger. Persyaratannya adalah usia 20-35 tahun, hadiahnya 15 juta rupiah serta jalan-jalan ke 3 propinsi untuk melakukan mobile blogging. Keterangan lebih lengkap bisa dilihat di www.microsoft.com/indonesia
Lalu acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang Pesta Blogger 2008’s Photo Contest. Pemenangnya adalah foto “Ke Museum Wayang, Yuk” karya Raiyani Muharramah.
Lalu acara dilanjutkan dengan pengumuman doorprize. Banyak doorprize yang diberikan mulai dari MP3, MP4, Ipod Nano, Hp, Camera Digital, PC sampai laptop. Kami semua menanti-nanti siapa pemenang doorprize, semua berharap untuk bisa mendapatkan doorprize. Tapi sayangnya, sepertinya yang diundi adalah peserta biasa, peserta undangan gak di undi kayaknya untuk bisa dapat doorprize .
Yach anyway, it just for fun.
Kemudian acara doorprize juga diselingi penampilan dari seorang pemain biola dan juga penyanyi indie (lupa namanya, but she’s so pretty and a good vionist also)
Akhirnya acara ditutup sekitar pukul 18.00, setengah jam lebih lama dari jadwal.
Well, one day with blogger have broaden my knowledge. Senangnya. C U next year in Pesta Blogger 2009! (^_^).
Situs resmi Pesta Blogger 2008 : www.pestablogger.com
23 November 2008 lalu, FLP Bekasi kembali mengadakan inagurasi atau pelantikan anggota pra muda menjadi anggota muda. Ada 19 orang yang dilantik. Setelah 9 bulan mengikuti pelatihan rutin 2 minggu sekali sejak Februari 2008-November 2008. Inagurasi kali ini diadakan di Situ Gintung, Ciputat, Tangerang. Semoga setelah ini gak pada bubar jalan yaa. Bravo FLP Bekasi!
8 Nov 2008 lalu, whyu en abang ke Depok ke rumah Belia. Belia pun dengan sukarela mengajukan diri jadi guide untuk ke Kubah Mas karena dekat dengan rumahnya. Tapi sebelum sampai disana kita terkena "Parung Bingung", bolak-balik nyasar kayak orang bingung. Mitosnya seeh, klo kita ke kubah mas, setelah dari sana pasti ada sesuatu tidak enak yang akan menimpa kita, tapi itu seeh percaya gak percaya. Pemilik kubah mas ini katanya seeh TKW. Majikannya kayak apa ya klo hasil dari bekerja itu bisa membangun Kubah Mas yang indah macam ini?Kubah Mas katanya kubahnya dibuat berlapiskan emas. What a wonderful masjid. Indah. Pengen dech kesana lagi
Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal
Lirik lagu Iwan Fals, Sore Tugu Pancoran terngiang-ngiang di kepalaku kala melihat sesosok tubuh mungil di perempatan lampu merah pengairan.
Bocah laki-laki itu perawakannya tidak begitu gemuk namun juga tidak terlalu kurus. Bajunya lusuh.
Kami melihatnya saat di perempatan lampu merah pengairan. Saat kami tiba di sana, bocah laki-laki itu sedang asyik membaca buku yang juga sudah lusuh. Saat lampu merah, abangku langsung bertanya padanya ”ada pe-er ya?”, bocah itu mendongak melihat sumber suara, sambil tersipu malu, dia menggeleng. Lalu ku berkata padanya ”oo, lagi belajar aja ya?”. Sang bocah kembali tersipu. Dia pun segera membereskan buku yang sedang dipegangnya dan segera meletakkan dalam tas yang terbuka disampingnya, tas yang juga lusuh. Dalam tas itu ada beberapa buku lusuh lainnya. Sang bocah yang melihat lampu lalu lintas sedang merah segera beranjak mendekati mobil-mobil yang sedang berhenti dan dia pun bernyanyi-nyanyi sambil bertepuk tangan. Oooh ternyata bocah itu adalah pengamen. Saya pun sempat melirik bukunya. Ternyata buku pelajaran Matematika, Tingkat 3, semester 5 & 6. Hm..ternyata bocah itu masih kelas 3 SD.
Salut dengan semangatnya. Dalam keadaan bagaimanapun, mungkin dia berasal dari keluarga yang kurang mampu, namun semangatnya untuk bersekolah tetap tinggi. Bandingkan dengan anak-anak dari orang yang mampu secara finansial. Dengan segala kemudahan yang mereka miliki, mereka justru menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa bersekolah. Sering bolos sekolah, belajar tidak semangat, asyik senang-senang. Suatu keadaan yang ironis...
Masih ingatkah anda pada salah satu pasal dari UUD 1945?
Pasal 34 ayat 2 “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”
Sekarang mari kita lihat keadaan yang terjadi saat ini dinegara kita?
Boro-boro negara alias pemerintah mau memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar, memikirkannya pun mungkin tak pernah terlintas di pikiran mereka?semua sibuk memikirkan bagaimana memikirkan diri sendiri dan memperkaya diri sendiri. Bahkan mereka justru memproduksi fakir miskin dan anak-anak terlantar dengan kebijakan-kebijakan yang di ambil.
Sayang sekali potensi besar yang terpendam yang mungkin dimiliki banyak anak jalanan tidak bisa termanage dengan baik. Mari kita berandai-andai. Andai saja pemerintah memiliki concern yang tinggi terhadap perkembangan anak-anak jalanan, bukan tidak mungkin negara ini akan jauh lebih baik. Anak-anak usia sekolah tidak berkeliaran dijalanan, mengamen, meminta-minta, mencopet, tawuran. Mereka semua sibuk bersekolah, menuntut ilmu, dibekali pengetahuan dan keterampilan. Waah negara ini pasti akan lebih cepat untuk menjadi maju.
Tapi sebenarnya, kesalahan tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada pemerintah, kita sebagai warga negara juga bisa turut membantu pemerintah untuk menangani masalah anak jalanan ini. Bagaimanapun kita harus bahu membahu dalam menyelesaikan masalah.
Kalau setiap orang tidak sibuk memikirkan diri sendiri dan memberikan perhatian kepada orang lain maka akan banyak permasalahan negara ini yang mungkin bisa terselesaikan.
Bahkan dalam Islam pun ada perintah demikian, ”Cintailah orang lain seperti kita mencintai diri kita sendiri”. Jika ada orang lain merasakan penderitaan, kita seharusnya juga dapat merasakan penderitaan mereka dan turut membantu semaksimal yang bisa kita lakukan.
Mari bergerak, mulai dari diri kita sendiri, mulai dari yang kecil, mulai sekarang juga!
wp@17112008
Start: | Nov 12, '08 10:00a |
End: | Nov 16, '08 9:00p |
Location: | Jakarta Covention Centre |
Banyak hal yang bisa kamu dapatkan di Indonesia Book Fair 2008. Bukan hanya soal diskon buku saja. Lebih dari itu, kamu berkesempatan untuk mengunjungi berbagai stan yang diisi oleh berbagai macam penerbit baik dari dalam maupun luar negeri, toko buku, distributor buku, eksportir atau importir buku, institusi pemerintah atau pendidikan, sampai organisasi-organisasi independen.
Makanya, catat dulu deh agendanya sebelum kamu lupa!
Waktu pelaksanaan: 12 – 16 November 2008
Tempat: Main Lobby & Assembly Hall – Jakarta Covention Centre
Pukul: 10.00 – 21.00 WIB
Tema: The Heritage of Ranah Minang
More info : http://www.indonesiabookfair.com/2008/
Walaupun julukannya “kaleng kerupuk” namun kaleng kerupuk yang satu ini tidak bisa dianggap remeh jasanya. Banyak “buruh migran” dari Bekasi ke
Saat Ramadhan 2008 lalu, pas jam pulang kantor jalan-jalan utama Jakarta bak ketumpahan lautan manusia yang baru keluar kantor. Semua berbondong-bondong, berburu-buru supaya cepat sampai di rumah mereka masing-masing dan bisa buka puasa bersama keluarga mereka. Sehingga sang kaleng kerupuk ini pun di minati banyak penggemarnya sampai bahkan kadang-kadang memenuhi kapasitas tampungnya.
Pernah satu kali saya nekat masuk kedalam kaleng kerupuk yang penuh sesak itu, berada ditengah-tengahnya, berdiri dan keadaan jalan sedang macet pula serta saya sedang shaum. Tidak disangka, tidak dinyana, saya merasa pusing, terus menguap, dehidrasi, otak kekurangan oksigen , pandangan mulai kabur dan gelap. Entah kenapa kondisi saya jadi begitu nge-drop saat itu. Karena saya tidak mau pingsan di dalam kaleng kerupuk itu, saya memutuskan untuk segera keluar dari tempat itu, walaupun saya mesti berusaha keras untuk bisa keluar dari sana, karena banyak orang disekeliling saya yang tidak memberi jalan karena sempitnya jalan karena penuh sesaknya keadaan. Tapi saya tetap memaksa untuk bisa keluar dari sana. Akhirnya dengan penuh perjuangan saya berhasil keluar. Menghirup udara segar, memasukkan oksigen kembali ke dalam otak saya dan perlahan-lahan pandangan saya pun mulai terang dan bisa mendeteksi keadaan disekeliling saya. Untuk beberapa lama waktunya, saya berdiam diri memulihkan keadaan. Setelah keadaan saya sudah cukup baik saya kembali memutuskan untuk meneruskan perjalanan. Semula saya tidak mau lagi menggunakan kaleng kerupuk itu tapi ternyata saya menemukan kaleng kerupuk lain namun dengan keadaan yang jauh lebih baik. Masih kosong dan saya masih bisa duduk. Waaah senangnya...Namun akibat insiden kecil itu, saya terpaksa berbuka puasa di jalan.
Sejak saat itu, saya agak trauma kalo mesti menggunakan kaleng kerupuk itu lagi apalagi jika keadaan sudah sangat penuh dan saya harus berdiri. Makanya diusahakan, sebisa mungkin untuk mendapatkan kaleng kerupuk yang masih kosong yang walaupun untuk itu saya mesti berjalan agak jauh.
Yach begitulah suka duka seorang buruh migran yang mencari sesuap nasi dan sepiring berlian di kota gula yang dikerubuti banyak semut-semut dari daerah ini.
Betapapun keadaan sang kaleng kerupuk itu, tetap saja jasanya sangat besar bagi kami.
Sang kaleng kerupuk itu adalah bis patas 27 non AC jurusan Bekasi-Blok M
wp@31102008
Duh, kalo ngomongin Jakarta pasti yang pertama terbayang adalah kemacetan. Betapa tidak, dengan sistem sentralisasi pusat bisnis Indonesia yang terpusat di Jakarta menjadikan Jakarta seperti gula yang dikerubuti semut-semut pekerja dan pengadu nasib dari hampir seluruh daerah di Indonesia.
Belum lagi keangkuhan dan kesombongan penduduk Jakarta ini yang tidak mau/enggan menggunakan angkutan umum. Mereka yang memilih menggunakan kendaraan pribadi baik itu mobil maupun motor. Bisa dibayangkan jika setiap penduduk Jakarta menggunakan mobil/motor, akan jadi apa Jakarta nanti. Padahal jalanan Jakarta tidak bertambah, justru semakin menyempit. Bisa jadi beberapa tahun kedepan, jika kita terus-menerus seperti itu, bahkan baru di depan rumah kita, kita sudah terjebak macet.
Ditambah lagi tidak ada kebijakan yang tegas dari pemerintah daerah Jakarta mengenai pembatasan kepemilikan kendaraan bermotor. Jika saja ada pembatasan, melalui pengenaan pajak tinggi terhadap kendaraan bermotor misalnya, mungkin saja berkembangnya kepemilikan kendaraan bermotor dapat dikendalikan.
Selain itu, perlu juga memperbaiki sarana transportasi umum. Di buat senyaman mungkin bagi penggunanya. Munculnya Transjakarta/Busway yang diimpikan akan jadi solusi untuk kemacetan Jakarta pun belum menimbulkan hasil yang signifikan bagi kemacetan Jakarta. Justru pembangunan Busway di beberapa tempat justru menimbulkan konflik dan bertambah ruwetnya jalanan Jakarta.
Bayangkan saja, mobil sudah banyak, motor sudah menjamur, bis-bis kotapun sudah penuh sumpek dengan penumpang.
Sekarang, bahkan setiap orang selalu berdamai dengan kemacetan Jakarta. ”Namanya juga Jakarta, pasti macet”, begitulah yang terbayang dan terlintas di pikiran setiap orang tentang Jakarta. Tapi sampai kapan kita bisa berdamai dengan macetnya Jakarta?kenapa setiap orang tidak berusaha setidaknya membantu mengurangi macetnya Jakarta demi Jakarta yang bebas macet seperti saat-saat libur lebaran dimana sebagian besar penghuni Jakarta akan kembali ke daerahnya masing-masing?
Buat yang punya mobil misalnya, jangan naik mobil sendiri, angkut aza teman2, orang2 yang searah dengan tempat kerjanya. Bahkan kalo bisa gak usah bawa mobil, cukup naik angkutan umum.
Binun juga ma mahluk penghui Jakarta ini, kalo BBM naik sibuk koar-koar gak setuju, keberatan, merasa dirugikan, tapi walopun jeritan mereka-mereka itu gak pernah didengarkan ma yang punya kebijakan dalam artian anjing mengonggong kafilah tetap berlalu, masyarakat menjerit, kebijakan toh tetap diterapkan. Eh walopun begitu, mereka tetap aza sangat rajin menggunakan kendaraan bermotor mereka yang notabene pastilah menggunakan BBM yang katanya dah mahal itu. Aneh bin aneh.
Kesuntukan ma macetnya Jakarta itu mencapai puncaknya saat senin lalu, tepatnya 27 Oktober 2008. Senin yang selalu jadi momok yang menakutkan karena selalu menjadi puncak kemacetan dari hari-hari yang lain dalam satu minggu itu. I HATE MONDAY gitu katanya. Saya biasanya berangkat kerja dari rumah jam 6-6.15, dan sampai di kantor bisa kurang dari jam8. Senin lalu, saya berangkat jam 5.50. Tapi mau tau jam berapa saya sampai kantor?jam8.30!Rekor terburuk penyampaian saya di kantor. Macetnya so uhuuy! Gak bergerak. Darimana mbil-mobil itu datengnya ya?kenapa menumpuk cuma pada hari senin saja?kemana mobil-mobil itu saat hari-hari selain hari senin?
Yang menambah kegemasan dan kegeraman saya, mobil-mobil itu banyak yang dikendarai hanya oleh 1 orang saja!
Disaat negara-negara maju sudah mulai mengurangi penggunaan kendaraan bermotor demi mengurangi polusi, kemacetan dan juga efek rumah kaca, di Indonesia khususnya penghuni Jakarta justru berlomba-lomba membeli mobil, 1 orang bahkan bisa punya lebih dari 1 mobil. Dimana kepedulian kita kepada lingkungan, pada bumi tempat kita berpijak?Kita berteriak kepanasan, bau asap, polusi tapi tidak pernah memperbaiki perilaku kita terhadap lingkungan kita sendiri?
"The earth provides enough to satisfy every man's needs but not every man's greed"
(Mahatma Gandhi)
Betapa kita tidak pernah mau menyadari betapa sudah rakusnya kita? Betapa tidak adilnya kita bahkan terhadap lingkungan kita sendiri?
Berubahlah, berubah menjadi lebih baik.
Mulai dari diri kita sendiri, mulailah dari yang kecil dan mulailah sekarang juga!
wp@29102008
-yang berduka-
-yang merindukan hijaunya dunia-
-yang merindukan Jakarta bebas macet-
Pertama-tama dan yang paling utama baca doa dulu.he.he..
trus buka browser masukan alamat :
http://72.14.235.104/translate_c?hl=id&sl=en&u=
trus masukin alamat yang mau diterjemahkan, contoh yang mau diterjemahkan adalah Web site http://www.facebook.com/
http://72.14.235.104/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.facebook.com/
lu enter dah tuh keyboar, simsalabim...
Sumber: http://imaen26.multiply.com/journal/item/13/Cara_translate_Web_bahasa_inggris_ke_bahasa_Indonesia
Waktu itu pernah dapat pesan di YM yang meminta untuk menuliskan satu kata yang mendeskripsikan seseorang, hanya SATU kata. Trus pesan itu juga saya sebarkan ke list teman-teman saya. Dan berikut inilah hasil dari pendapat teman-teman saya tentang saya.
Wahyu itu...
- Bebas
- Supel
- Wanita
- Pengekor
- Rinjani
- Aneh
- Bunga
- Daun
- Getir
- Cool (2 orang)
- Cantik
- Baik (2 orang)
- Sibuker
- Puisi
- Manis
- Cinta
- Smart (2 orang)
- Otree (2 orang)
- All
- Sombong
- Tomboy
- Cuex
- Sederhana
- Berjilbab
- Great
- Baik
- Smily
- Koala
- Nice
- Diam
Hi..hi..ternyata emang lucu2 komentar teman-temanku
Ada yang mo menambahkan?
wp@17102008
Ini foto-foto waktu whyu di "culik" mba Nadiah en Ayong ke Bandung. Maksudnya seeh mo bukber di bandung ma kawan2 rolling action, komunitas film bandung, eeh ternyata nunggu busnya lama, dah gitu lewat purwakarta lagi, jadinya kita buka puasa in d bus en baru nyampe bandung jam 8 malem.
Trus tgl 21 nya kita ikutan acaranya FLP Bandung, Anak muda, film dan dakwah, membedah film Ayat-ayat Cinta, Naga bonar jadi 2 en Sang Murabbi. Bertempat di Auditorium Salman ITB
To all :
Tak mudah memang meminta maaf, namun hanya orang-orang berhati lapang yang tulus memaafkan
HAPPY IED MUBAROK 1429 HTak mudah memang meminta maaf, namun hanya orang-orang berhati lapang yang tulus memaafkan
TAQABALALLAHU MINNA WA MINKUM
Mohon maaf lahir dan batin
Maaf atas segala salah dan khilaf
Semoga Allah meridhoi
wp@09102008
Yang penasaran mo lihat bukuku, ini gambar-gambarnya :
Ya begitu dech ceritanya. Klo gambarnya gak begitu jelas, ya mohon dipermaklumkan
Have a nice reading!
wp@15092008
Ya begitu dech ceritanya. Klo gambarnya gak begitu jelas, ya mohon dipermaklumkan
Have a nice reading!
wp@15092008
Oleh :
Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Senin, 8 September 2008 lalu, saya menerima paket kiriman dari Ganeca Exact. Ternyata itu adalah jatah buku untuk saya, ada 5 eksemplar. Senangnya hatiku... Setelah sekian lama menunggu...Akhirnya melihat hasil kerja kerasku. Saya mengerjakannya hanya dalam 10 hari! Waaah...
Itu buku pertama saya yang akhirnya cetak. Bukan buku komersil. Tapi proyek Diknas. Buku SD, judulnya Perkembangbiakkan Tumbuhan. Buku penunjang yang akan di berikan ke perpustakaan SD seluruh Indonesia.
Sampulnya warna hijau, my favourite colour. Bukunya full colour.
Thanks to Hayyu atas tawaran dan kesempatannya. So happy..
Semoga ini pemacu untuk segera menerbitkan buku komersil saya