DETIK
Dengarkan…
Dentingan itu
Terus berdetak
Mengisi ruang
Dengar sekali lagi
Benda itu terus berdetak
Tak memberi sedikitpun toleransi
Membabat yang tak mengerti
Coba dengar lebih teliti lagi
Kali ini dengan hati
Sanggupkah kau membiarkannya pergi
Sama saja melepas nyawamu dari ragawi
Dengar dan dengarkan lagi
Jangan pernah berhenti
Karena ini taruhan hidup mati
Antara dirimu dengan yang terus pergi
Coba dengar untuk sekali lagi
Dentang hidupmu
Waktu yang lewat tanpamu
Siapkah kau untuk kembali?
wp@20022008,
3 comments
mmm....siap belum yaa????
ReplyDeletetanya kenapaaa????
heheehehe...
pa kbr mbak? ^_^
Yang bisa menentukan kesiapan diri ya dirimu sendiri. Life is a journey untuk mencari persiapan to the real "life" nantinya.
ReplyDeleteAlhmd. khabar whyu baik, thx, how r u?
wahyu, ada kisi2 ga gimana cara buat puisi? *yanggabisabuatpuisi* :((
ReplyDeletepuisi detiknya sederhana bahasanya mudah dimengerti, saya suka....