LPD (Lokakarya Puisi Dwibulanan) I, Februari 2008
Ini merupakan LPD pertama yang diadakan di Jabedeci. Sedangkan untuk LCD (Lokakarya Cerpen Dwibulanan) sudah beberapa kali diadakan. Itu juga merupakan kali pertamaku ke Rumah Cahaya Depok sebagai salah seorang wakil dari FLP Bekasi as a new comer juga di FLP Bekasi. Gak nyangka juga seeh puisi-puisi saya bisa lolos dari seleksinya mba Wiwiek, ketua FLP Bekasi. Tapi disini saya juga menggantikan Enjang yang batal untuk bisa datang. 5 orang wakil FLP Bekasi : Ayong, Nadiah, Elvira Suryani, Fitta Astriyani dan saya sendiri, Wahyu Purwaningsih.
LPD semula di jadwalkan pukul 13.00 namun 2 hari sebelum hari-H ternyata dimajukan jadi jam 09.00 karena siangnya di rumah cahaya akan diadakan rapat silahturahmi nasional FLP. Harus sampai jam 09.00 di depok dari bekasi, secara saya belum pernah kesana, berangkatnya pun sendirian hanya berbekal instruksi rute dari mba Wiwiek. Sampai di
Disana kita mendapatkan booklet kumpulan puisi FLP Jabedeci, jadi hasil-hasil puisi dari wakil-wakil dari tiap cabang di jadikan 1 booklet. Booklet itu dibagi ke setiap peserta. Sedangkan penyusunan puisi dalam booklet dibagi per cabang.
Kita sepakat bahwa kita hanya membahas puisi orang-orang yang hadir saat itu, sedangkan puisi orang-orang yang tidak hadir tidak dibahas, walaupun sebenarnya Kang Irfan sudah membuat kritikan dan analisa untuk seluruh puisi yang ada. Total ada 80 puisi. Semua puisi di rangking dari 1-80 oleh kang Irfan. Kang Ifran mulai membahas dan mengkritisi puisi-puisi dari teman-teman FLP Depok. Walaupun secara keseluruhan puisi-puisi dari FLP Depok paling bagus (terbukti dari rangking yang diperoleh mereka), namun itu pun sudah mendapat banyak kritikan dari kang Irfan. Puisi dari FLP Bekasi di bahas paling akhir, pertama Ayong kemudian saya menjadi orang terakhir yang puisinya dikritisi. Ternyata saya baru tahu aspek-aspek puisi itu sangat banyak. Kang Irfan memberikan banyak sekali masukan, kritik dan saran. Kang Irfan juga mengomentari bahwa puisi-puisi kali itu masih banyak yang terkesan terburu-buru dibuatnya, asal jadi, sedikit makna dan banyak yang masih menggambarkan sekedar suasana saja. Padahal dalam puisi banyak hal yang perlu diperhatikan. Kang Irfan membahas setiap kata, baris dan paragrafnya, pemilihan diksinya, pemilihan judul, kesesuaian dan keterkaitan isi dan judul, maknanya, iramanya, kosakatanya, sudut pandangnya, tokohnya, alurnya. logikanya sampai keseluruhan puisinya. Kang Irfan juga sering menanyakan alasan memilih satu kata tertentu dibanding kata yang lainnya yang bisa juga digunakan. Kang Irfan mengkritik puisi-puisi itu masih dangkal maknanya. Kebanyakan menggambarkan suasana namun sedikit yang menggali makna dan protes-protes terhadap sesuatu baik itu kejadian sosial maupun alam sekitar.
Puisi yang menduduki peringkat pertama adalah “Nyalakan Rokokmu, Di!” Karya Hadi wakil dari FLP Depok. Puisi-puisi dari FLP Bekasi bahkan tidak masuk dalam 10 besar. 10 besar di dominasi oleh FLP Depok dan
Urutan puisi-puisi FLP Bekasi dalam list rangking Jabedeci :
No. | Judul Puisi | Penyair |
35. | Hening | Wahyu Purwaningsih |
50. | Tahun Baru | Arry Amiliin (Ayong) |
51. | Kemacetan Hati | Fitta Astriyani |
54. | Nikah | Aryy Amiliin (Ayong) |
55. | Detik | Wahyu Purwaningsih |
57. | Aku Kembali | Aryy Amiliin (Ayong) |
60. | Setapak | Wahyu Purwaningsih |
61. | Pencuri Embun | Nadiah Abidin |
63. | Lelaki dan Bola Kaca | Nadiah Abidin |
66. | Cinta Palsu | Nadiah Abidin |
67. | Angin | Elvira Suryani |
69. | Mendung | Fitta Astriyani |
71. | Kisah Langit | Elvira Suryani |
76. | Biasa | Elvira Suryani |
77. | Mereka Bilang | Wahyu Purwaningsih |
Untuk para FLPers Bekasi, ayo semangat bikin puisi-puisi bagus dan berkualitas!
Demikian reportase saya dari acara LPD I, 23 Februari 2008, Rumah Cahaya Depok.
Sekian dan terima kasih.
wp@26022008
5 comments
Wahyu, makasih buat laporannya, well, lumayanlah hasilnya. Tetep semangat yak ^_^
ReplyDeletewah, saya pikir puisi itu gaya bahasa bebas dari penulisan, ternyata banyak juga aspek2 yang harus diperhatikan......
ReplyDeletebtw, no 35 dari 80? baguuuusss...... :)) *supportwahyu*
Lumayan mba?duuh..whyu aza ngerasa payah kemaren tuch, berasa puisinya paling jelek gitu dech. But anyway, thx 4 the support en juga dah ngelolosin puisi-puisi whyu utk ke LPD. CHAYO dah pokoknya! (^_^)
ReplyDeleteIya mba, whyu juga baru tau klo nulis puisi tuch gak gampang tapi bukan berarti pula gak bisa kita lakukan khan?yang penting rajin bikin puisi, nti juga lama-lama terbiasa. Klo bisa pemilihan diksinya juga diperhatikan, buka-buka kamus besar bahasa indonesia dech buat memperkaya pilihan kata kita.
ReplyDeletePuisi-puisi sekarang gak melulu kayak puisi-puisi whyu yang kayak gitu mba, yang terdiri dari 4 larik dalam 1 bait. Penulis puisi sekarang dah menggunakan gaya bebas alias free style. Puisi Yang rangking 1 itu mba, puisinya itu kayak karangan, dia pake kalimat-kalimat panjang. Insya Allah kapan2 whyu post puisi itu dech, yang dari Depok. Soale sekarang booklet puisinya lagi dipinjem temen FLP Bekasi juga.
35 dari 80 bagus ya mba?he..he..buat new comer and amatiran, not bad lah (^_*)
Thanks ya mba
ditunggu postingan puisinya....
ReplyDelete