Start: | Mar 23, '08 1:00p |
End: | Mar 23, '08 3:00p |
Location: | Masjid Muhajirin Bekasi Barat |
Baru lihat di Oprah.
Sebenernya temanya tentang pembunuhan dimana tersangka pembunuhnya bisa bebas dalam sidang pidana. Pembunuhan itu sendiri sudah berlangsung 13 tahun yang lalu dan masih hangat dibicarakan karena kontroversi bebasnya sang pembunuh. Dan si-yang diyakini sebagai pembunuh- membuat buku "If I Did It", yang di artikan oleh banyak masyarakat di US sebagai buku manual pembunuhan. Tapi uniknya, yang memegang hak terhadap buku itu adalah keluarga korban. Keluarga korban menganggap buku itu sebagai sebuah pengakuan dari pembunuh. Dan keluarga mengambil hak terhadap buku itu untuk menghindari sang pembunuh, sang penulisnya mendapatkan royalti dari penjualan buku tersebut.
Sebenarnya dalam pembunuhan itu terkandung pula unsur KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).
Salah satu dari kerabat korban menyatakan bahwa sebenarnya permasalahan yang sering dialami wanita dalam kasus2 KDRT ada 3 hal : Hopes (Harapan), Ashamed (Rasa malu) dan Fear (Rasa Takut). Hopes, wanita yang mengalami KDRT memiliki harapan bahwa sang Abuser (pelaku KDRT) suatu saat akan menjadi lebih baik. Ashamed, sang wanita merasa malu akan apa yang terjadi pada dirinya dalam keluarganya, dia malu terhadap keluarga, tetangga, teman dekat serta orang lain. Fear, sang wanita takut jika sang abuser akan membunuhnya ataupun melakukan hal2 keji lainnya.
Oprah pernah juga membahas masalah KDRT dalam satu episodenya.
So for women, klo dah ngerasa mengalami KDRT, sebenernya gak perlu takut ambil keputusan yang terbaik to leave the abuser. Jangan pernah tumbang oleh buaian kata maaf yang cuma tobat sesaat. Once u accept them, mereka -the abuser- akan menyangka bahwa kau mudah memaafkan and after u forgave him, he will do that s*** things again to u.
And it happens to one of my best friend. Bahkan sebelum mereka - dia dan calon suaminya- menikah. Sudah terjadi dan terlihat tanda2 KDRT, and i am totally worried what will happen to my best friend in the future. Saya dan abang dah coba antisipasi dan berusaha menolongnya, tapi sahabat saya itu sudah terkena sindrom HAF (Hopes, Ashamed, Fear) tadi.
Keputusan penyelamatan diri sesaat yang diambilnya sekarang berisiko fatal di masa yang akan datang.
Mudah-mudahan Allah memberikan yang terbaik baginya juga untuk seluruh wanita yang mengalami kasus KDRT.
Beware and Becareful.
wp@19032008
Sebenernya temanya tentang pembunuhan dimana tersangka pembunuhnya bisa bebas dalam sidang pidana. Pembunuhan itu sendiri sudah berlangsung 13 tahun yang lalu dan masih hangat dibicarakan karena kontroversi bebasnya sang pembunuh. Dan si-yang diyakini sebagai pembunuh- membuat buku "If I Did It", yang di artikan oleh banyak masyarakat di US sebagai buku manual pembunuhan. Tapi uniknya, yang memegang hak terhadap buku itu adalah keluarga korban. Keluarga korban menganggap buku itu sebagai sebuah pengakuan dari pembunuh. Dan keluarga mengambil hak terhadap buku itu untuk menghindari sang pembunuh, sang penulisnya mendapatkan royalti dari penjualan buku tersebut.
Sebenarnya dalam pembunuhan itu terkandung pula unsur KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).
Salah satu dari kerabat korban menyatakan bahwa sebenarnya permasalahan yang sering dialami wanita dalam kasus2 KDRT ada 3 hal : Hopes (Harapan), Ashamed (Rasa malu) dan Fear (Rasa Takut). Hopes, wanita yang mengalami KDRT memiliki harapan bahwa sang Abuser (pelaku KDRT) suatu saat akan menjadi lebih baik. Ashamed, sang wanita merasa malu akan apa yang terjadi pada dirinya dalam keluarganya, dia malu terhadap keluarga, tetangga, teman dekat serta orang lain. Fear, sang wanita takut jika sang abuser akan membunuhnya ataupun melakukan hal2 keji lainnya.
Oprah pernah juga membahas masalah KDRT dalam satu episodenya.
So for women, klo dah ngerasa mengalami KDRT, sebenernya gak perlu takut ambil keputusan yang terbaik to leave the abuser. Jangan pernah tumbang oleh buaian kata maaf yang cuma tobat sesaat. Once u accept them, mereka -the abuser- akan menyangka bahwa kau mudah memaafkan and after u forgave him, he will do that s*** things again to u.
And it happens to one of my best friend. Bahkan sebelum mereka - dia dan calon suaminya- menikah. Sudah terjadi dan terlihat tanda2 KDRT, and i am totally worried what will happen to my best friend in the future. Saya dan abang dah coba antisipasi dan berusaha menolongnya, tapi sahabat saya itu sudah terkena sindrom HAF (Hopes, Ashamed, Fear) tadi.
Keputusan penyelamatan diri sesaat yang diambilnya sekarang berisiko fatal di masa yang akan datang.
Mudah-mudahan Allah memberikan yang terbaik baginya juga untuk seluruh wanita yang mengalami kasus KDRT.
Beware and Becareful.
wp@19032008
Ini kebun strawberry yang di tumbuhkan dalam green house. Disini strawberrynya gak begitu bagus, kecil2 dan pucat
Pas libur March. 7th 2008 lalu, ma ibu-ibu arisan RT jalan-jalan bareng ke ciwidey. Tadinya seeh mo ke kawah putih, tapi demi alasan keamanan, gak jadi dech kesana, kita cuma ke kebun strawberry aza. Strawberrynya bisa metik sendiri. 1 onsnya = Rp. 3500. Strawberrynya begitu besar, merah, ranum dan begitu menggoda, hmm..yummy! (^_^)
Ini karya Puisi dari Hadi, FLPer Depok yang jadi rangking 1 di Lokakarya Puisi FLP Jabedeci 1, 23 Feb. 2008 lalu di Rumah Cahaya Depok
Nyalakan rokokmu, Di!
Nyalakan rokokmu, Di!
Senja sebentar lagi datang dan kelelawar akan keluar dari sarangnya untuk menyerang segala buah dan menjadikannya busuk tergantung sampai akhirnya ada yang terjatuh di gebuk angin dan hancur di permukaan aspal terinjak-injak kaki-kaki mereka yang terlihat begitu tergesa-gesa memburu kebanggaan semu yang terpajang di etalase-etalase kepalsuan yang semakin hari semakin banyak saja orang-orang yang mengantri di sana dengan wajah-wajah mesinnya dengan tubuh-tubuh kakunya yang sumpah demi Tuhan kamu pasti akan muak melihatnya.
Nyalakan rokokmu, Di!
Siang sebentar lagi menghilang dan matahari yang dari pagi membakar bumi secara perlahan akan longsor menuruni cakrawala yang warnanya sudah begitu merah begitu membara begitu indah sehingga Seno Gumira Ajidarma yang gondrong itu begitu memujinya sedemikian rupa tapi semua tahu kamu tidak menyukai senja sebab entah apa tak ada yang tahu sebab entah kenapa tak ada yang peduli dan kamu memang tidak peduli sebab kamu lebih tertarik memperhatikan orang-orang di sekitarmu yang tingkah lakunya sudah seperti manusia kosong yang gemar berkata-kata kosong bersenda gurau kosong dan berduka cita yang juga kosong sehingga kamu hanya tertawa-tawa dalam hati sambil berkata betapa palsunya mereka betapa gombalnya mereka hahahahaha
Nyalakan rokokmu, Di!
Beberapa detik lagi malam akan hadir dan jubah hitamnya yang sebesar raksasa itu akan terhampar menyelimuti seluruh bumi sehingga rembulan dan bintang gemintang yang genitnya minta ampun itu satu persatu akan muncul di antara kelamnya malam di antara kelamnya kota yang isinya orang-orang terpinggirkan yang semakin hari semakin terpinggirkan saja dan lihatlah betapa kasihan mereka betapa kasihan sekali sehingga mereka harus tertidur dan bermimpi bersama kardus-kardus kosong yang tepinya sudah gerompal di makan tikus atau cecurut atau kecoa atau oleh mulut mereka sendiri sebab rasa lapar yang sialan itu ternyata memang tidak pernah mengenal kata sabar.
Nyalakan rokokmu, Di!
Hisap segala kepalsuan dunia hisap sampai mampus sampai kamu terbatuk-batuk uhuk-uhuk-uhuk dan keponakan-keponakanmu yang nakal itu akan tertawa bersama-sama sambil menunjuk-nunjuk ke arahmu dan berkata: "Om Hadi sudah tua! Om Hadi sudah Tua!"
Depok, 19 September 2006
Nyalakan rokokmu, Di!
Nyalakan rokokmu, Di!
Senja sebentar lagi datang dan kelelawar akan keluar dari sarangnya untuk menyerang segala buah dan menjadikannya busuk tergantung sampai akhirnya ada yang terjatuh di gebuk angin dan hancur di permukaan aspal terinjak-injak kaki-kaki mereka yang terlihat begitu tergesa-gesa memburu kebanggaan semu yang terpajang di etalase-etalase kepalsuan yang semakin hari semakin banyak saja orang-orang yang mengantri di sana dengan wajah-wajah mesinnya dengan tubuh-tubuh kakunya yang sumpah demi Tuhan kamu pasti akan muak melihatnya.
Nyalakan rokokmu, Di!
Siang sebentar lagi menghilang dan matahari yang dari pagi membakar bumi secara perlahan akan longsor menuruni cakrawala yang warnanya sudah begitu merah begitu membara begitu indah sehingga Seno Gumira Ajidarma yang gondrong itu begitu memujinya sedemikian rupa tapi semua tahu kamu tidak menyukai senja sebab entah apa tak ada yang tahu sebab entah kenapa tak ada yang peduli dan kamu memang tidak peduli sebab kamu lebih tertarik memperhatikan orang-orang di sekitarmu yang tingkah lakunya sudah seperti manusia kosong yang gemar berkata-kata kosong bersenda gurau kosong dan berduka cita yang juga kosong sehingga kamu hanya tertawa-tawa dalam hati sambil berkata betapa palsunya mereka betapa gombalnya mereka hahahahaha
Nyalakan rokokmu, Di!
Beberapa detik lagi malam akan hadir dan jubah hitamnya yang sebesar raksasa itu akan terhampar menyelimuti seluruh bumi sehingga rembulan dan bintang gemintang yang genitnya minta ampun itu satu persatu akan muncul di antara kelamnya malam di antara kelamnya kota yang isinya orang-orang terpinggirkan yang semakin hari semakin terpinggirkan saja dan lihatlah betapa kasihan mereka betapa kasihan sekali sehingga mereka harus tertidur dan bermimpi bersama kardus-kardus kosong yang tepinya sudah gerompal di makan tikus atau cecurut atau kecoa atau oleh mulut mereka sendiri sebab rasa lapar yang sialan itu ternyata memang tidak pernah mengenal kata sabar.
Nyalakan rokokmu, Di!
Hisap segala kepalsuan dunia hisap sampai mampus sampai kamu terbatuk-batuk uhuk-uhuk-uhuk dan keponakan-keponakanmu yang nakal itu akan tertawa bersama-sama sambil menunjuk-nunjuk ke arahmu dan berkata: "Om Hadi sudah tua! Om Hadi sudah Tua!"
Depok, 19 September 2006
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Other |
Author: | Jostein Gaarder |
Novel Gadis Jeruk adalah sebuah dongeng tentang kehidupan. Novel ini di tulis oleh Jostein Gaarder, penulis novel best seller Dunia Sophie (Sophie’s Verden). Jostein Gaarder selain sebagai penulis juga merupakan dosen filsafat di Swedia.
Kali ini merupakan kali kedua saya menamatkan novel ini. Setting novel ini di Norwegia. Buku ini bercerita tentang Georg Roed, berusia 15 tahun yang baru mendapatkan sebuah surat yang ditinggalkan ayahnya, Jan Olav, yang telah meninggal 11 tahun yang lalu. Di surat itu, ayahnya bercerita tentang kisah cintanya dengan seorang gadis misterius, si Gadis Jeruk. Jan Olav melacak keberadaan si Gadis Jeruk sampai ke perkebunan jeruk di Sevilla, Spanyol. Setelah berhasil menemukan si Gadis Jeruk, Jan Olav menanyakan alasan si Gadis Jeruk membeli berkilo-kilo jeruk dan si Gadis Jeruk menjawab bahwa dia membeli jeruk-jeruk itu untuk di lukis. Dan itu membuat Jan Olav bertanya “tapi tidak bisakah kamu hanya membeli 1 jeruk dan melukisnya berkali-kali?”. Dan si gadis Jeruk menjawab “Tidak ada 2 jeruk yang sama Jan Olav. Bahkan 2 helai rumputpun tidak ada yang sama. Itu alasan kenapa kamu berada di sini sekarang. Kamu tidak datang jauh-jauh ke Sevilla karena ingin bertemu ‘seorang perempuan’. Kalau iya berarti kamu telah menghadapi kerepotan yang tidak perlu karena seluruh Eropa penuh dengan perempuan. Kamu datang untuk menemuiku. Dan hanya ada satu aku. Aku tidak mengirimkan kartu dari Sevilla untuk ‘seorang laki-laki Oslo’. Aku mengirimkannya kepadamu”.
Dalam surat itu, sang Ayah, Jan Olav juga mengajukan sebuah pertanyaan penting tentang dongeng kehidupan kepada Georg untuk dijawabnya.
“Bayangkan kamu berada di awal dongeng kehidupan ini, suatu waktu miliaran tahun yang lalu ketika segalanya diciptakan. Dan kamu boleh memilih apakah kamu ingin dilahirkan untuk hidup di suatu tempat di planet ini. Kamu tidak tahu kapan kamu akan dilahirkan, tidak juga berapa lama kamu akan hidup, tapi itu takkan lebih dari beberapa tahun. Yang kamu ketahui hanyalah bahwa, jika kamu memilih untuk hadir pada tempat tertentu di dunia ini, kamu juga harus meninggalkannya lagi suatu hari dan pergi meninggalkan segalanya. Ini mungkin akan menimbulkan duka yang dalam pada dirimu karena banyak orang berpikir bahwa kehidupan di dalam dongengan besar ini begitu indah sehingga sekadar memikirkan bahwa ini akan berakhir saja pun bisa membuat mereka mengucurkan air mata. Segalanya begitu menyenangkan disini sehingga sangat pedih untuk membayangkan bahwa pada suatu ketika hari-hari tiada akan ada lagi. “
“Apa yang akan kamu pilih Georg, jika ada sebuah kekuatan yang lebih tinggi memberimu pilihan?Barangkali kita bisa membayangkan semacam peri kosmik dalam dongeng besar yang aneh ini. Akankah kamu memilih untuk tinggal di bumi pada suatu tempat tertentu, entah untuk waktu yang singkat atau panjang, dalam seratus ribu atau seratus juta tahun?Atau akankah kamu menolak untuk ikut dalam permainan ini karena kamu tak menyukai peraturannya?”
“Aku telah mengajukan pertanyaan yang sama beberapa kali selama pecan-pekan lalu. Akankah aku memilih untuk hidup di bumi setelah mengetahui dengan pasti bahwa aku akan tiba-tiba dicabut dari sana, dan barangkali di tengah-tengah kebahagiaan yang memabukkan?Atau akankah aku, bahkan pada tahap yang paling awal, dengan hormat menolak untuk ikut dalam permainan ini?Kita datang ke dunia ini hanya sekali. Kita masuk ke dalam dongeng besar ini hanya untuk melihat ceritanya berakhir!”
“Aku bertanya lagi : apa yang akan kamu pilih seandainya kamu punya kesempatan untuk memilih?akankah kamu memilih hidup yang singkat di bumi kemudian di cerabut lagi dari semua itu, tak pernah kembali lagi?atau apakah kamu akan berkata tidak, terima kasih?”. Kamu hanya punya dua pilihan ini. Itulah aturannya. Dengan memilih hidup, kamu juga memilih mati”.
“Georg!Aku punya satu pertanyaan terakhir : bisakah aku memastikan bahwa tidak ada kehidupan setelah kehidupan ini?Bisakah aku benar-benar yakin bahwa aku tidak akan berada di tempat lain ketika kamu membaca surat ini?Tidak, aku tidak bisa benar-benar mengesampingkan kemungkinan itu. Karena dunia ini ada, maka batas-batas kemungkinan telah dilampaui. Kamu tahu apa yang kumaksud?Aku sudah begitu penuh dengan ketakjuban bahwa dunia ini ada sehingga aku tidak punya ruang untuk ketakjuban lain seandainya ternyata ada dunia lain setelah dunia ini. Aku teringat bagaimana, beberapa hari yang lalu, kita melewatkan beberapa jam untuk bermain game computer. Barangkali game itu lebih mengasyikkan aku daripada kamu; aku sangat membutuhkan sedikit jeda dari seluruh beban pikiranku. Tapi, setiap kali kita ”mati” dalam game itu, segera muncul tampilan baru, dan kita mulai lagi. Bagaimana kita bisa tahu bahwa tidak ada “tampilan baru” untuk jiwa kita juga?Kurasa tidak ada, aku sungguh yakin itu. Akan tetapi impian tentang sesuatu yang tak mungin, memiliki nama sendiri. Kita menyebutnya harapan.”
Apa lagi isi surat Jan Olav untuk Georg?apa jawaban Georg atas pertanyaan tentang kehidupan yang di ajukan ayahnya tersebut dalam suratnya?bisa di temukan di novel ini. Novel yang mengajak anda untuk merenung tentang kehidupan yang tengah anda jalani.
Bagaimana jika pertanyaan itu di ajukan kepada anda, apa yang akan anda jawab atas pertanyaan Jan Olav itu?
wp@03032008
Rating: | ★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Other |
Author: | Paulo Coelho |
Novel dengan judul VERONIKA adalah sebuah novel tentang kehidupan seorang gadis muda di rumah sakit jiwa. Novel ini ditulis oleh Paulo Coelho, penulis novel best seller dunia “The Alchemist”.
Novel ini mengambil setting di Slovenia. “Tahukah anda dimana Slovenia?”, itu merupakan pertanyaan dalam sebuah artikel di sebuah majalah yang dibaca oleh Veronika sebelum memutuskan untuk bunuh diri. Ljubljana adalah ibukota Slovenia. Orang lebih mengenal Ljubljana dibandingkan dengan Slovenianya. Tindakan terakhir yang dilakukan Veronika sebelum bunuh diri adalah dengan menulis surat kepada majalah yang menerbitkan artikel itu yang menjelaskan bahwa Slovenia merupakan salah satu dari republik bekas Yugoslavia.
Ada banyak cara untuk bunuh diri. Menembak diri, melompat dari gedung tinggi, menggantung diri, namun bagi Veronika tak satupun dari pilihan ini yang cocok bagi dirinya sebagai perempuan. Perempuan, ketika hendak bunuh diri, memilih cara-cara yang jauh lebih mengasyikkan – seperti mengiris pergelangan tangan atau menelan pil tidur secara berlebihan. Para ratu dan bintang film Hollywood yang tersisih telah memberikan banyak contoh mengenai hal ini. Dan Veronika memilih menggunakan pil tidur, yang tak meninggalkan bekas.
Veronika mencoba bunuh diri bukan karena kekurangan cinta. Bukan karena tidak dicintai oleh keluarganya atau didera masalah keuangan atau karena mengidap penyakit yang gawat. Ada 2 alasan yang sangat sederhana yang melatarbelakanginya untuk mati
Alasan pertama : segala yang ada dalam hidupnya adalah sama dan sekali masa mudanya telah berlalu, itu akan mengubah segala hal menjadi hambar, dengan usia tua yang mulai memperlihatkan tanda-tanda yang tak dapat diubah, serangan penyakit, kepergian teman-teman. Ia tidak memperoleh apa-apa dengan meneruskan hidupnya; sebaliknya kemungkinan menderita pasti akan terus bertambah.
Alasan kedua lebih filosofis : ia membaca surat kabar, menonton televisi dan ia sadar terhadap apa yang terjadi di dunia. Semuanya tidak benar, dan ia tidak punya cara untuk menyikapi sesuatu – yang membuatnya tak berdaya. Veronika berpikir tentang sebuah jawaban yang diajukan setiap orang kepada diri mereka sendiri : apakah Tuhan ada?Walau Veronika tidak meyakini adanya Tuhan, di lubuk hatinya yang paling mendalam, masih mendesir satu keraguan : bagaimana kalau Tuhan ada?Ribuan tahun peradaban menjadikan bunuh diri sebagai perbuatan tabu, sebuah penghinaan terhadap hukum-hukum agama : orang berjuang untuk bertahan hidup, tidak untuk mati.
Jika Tuhan ada, dan aku tidak percaya kalau Dia benar-benar ada, maka Dia akan tahu bahwa ada keterbatasan pada pemahaman manusia. Dialah yang menciptakan kekacauan ini dimana kemiskinan, ketidakadilan, ketamakan, dan sifat mementingkan diri sendiri membuncah tak keruan. Memang Dia memiliki tujuan yang sangat mulia, tetapi kenyataannya itu adalah petaka; bila Dia ada, Dia akan bermurah hati kepada mahluk-mahluk yang memilih untuk meninggalkan dunia ini lebih dini, dan bahkan mungkin Dia meminta maaf lantaran telah membuat kita membuang waktu di sini.
Tuhan tahu masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Dengan begitu, Tuhan telah menciptakannya di dunia ini dan tahu betul kalau ia akan mati dengan membunuh dirinya sendiri, dan Tuhan tidak akan terkejut dengan perbuatannya itu.
Setelah Veronika menelan pil tidurnya, dia pun menjadi tidak sadar. Saat membuka mata, Veronika yakin dia sedang tidak berada di surga. Yang jelas ia masih hidup dan dia berada di Villete, sebuah rumah sakit jiwa di Slovenia. Villete menjadi lambang segala hal buruk tentang Kapitalisme : untuk diakui oleh rumah sakit tersebut, kau harus memiliki banyak uang. Dokter Igor merupakan Direktur Rumah Sakit itu.
Di akhir novel ini kita juga bisa mengetahui tentang tesis dokter Igor dimana bab terakhirnya akan berjudul “Kesadaran akan Kematian Mendorong Kita Untuk Hidup Lebih Bersemangat”
Apa yang terjadi pada Veronika di dalam rumah sakit itu?kenapa dia tidak jadi mati?bisa di simak di dalam novel ini. Novel yang layak dibaca yang akan membuat kita sadar akan kematian dan berusaha memanfaatkan hidup kita dengan sebaik-baiknya.
wp@03032008